10 Jun 2022

Shuta Sueyoshi look.1

Pikiran yang bebas untuk menikmati pakaian
dan perasaan yang dimasukkan ke dalam merek sendiri

Shuta Sueyoshi adalah artis yang selalu memukau penonton dengan tarian, nyanyian, dan pelafalan lirik. Dari dunia yang penuh warna hingga sosok yang gelap nan cantik, ia mengekspresikannya sosok dirinya dengan bebas. Selain itu, ia telah meluncurkan merek pakaian dan aksesorinya sendiri dan merilis koleksinya setiap musim. Kami bertanya kepadanya tentang pandangannya terhadap fashion.

Dalam pemotretan kali ini, Shuta Sueyoshi pertama-tama mengenakan rajutan dengan pola api dan celana pendek. Ini adalah gaya di mana ikat pinggang dengan detail seperti rok diberikan lapisan pada busananya. Berpose di depan kamera, ia mengimprovisasi gerakan yang halus dan akurat. “Saya sangat suka pakaian yang berukuran lebih karena mudah dipakai tanpa ada rasa yang mengikat. Saya biasa sering memakainya. Saya pikir rajutan ini bagus karena memiliki desain dengan bahu melorot dan pola api putih di latar belakang hitam. Sepertinya bagus juga bila dipadankan dengan celana bermotif sama.”

sueyoshi-shuta

Sueyoshi dikenal karena kecintaannya pada fashion. Terkait dengan gaya, ia pun segera mengutarakan pandangan dirinya. Ketika kami bertanya apakah ada penolakan terhadap detail ikat pinggang yang terlihat seperti rok berjumbai, matanya bersinar. “Tidak ada sama sekali (tertawa). Sekitar delapan tahun yang lalu, saya sudah mengenakan rok untuk pakaian pribadi saya. Saya sangat menyukai rok kotak-kotak merah yang diikat dengan peniti. Tapi mungkin ini agak terlalu dini sehingga kurang diterima. Selain itu, tren laki-laki yang memakai sepatu stiletto datang ke Jepang dan menurut saya menarik sehingga saya mencobanya. Ini pun sepertinya terlalu dini sehingga tidak begitu meluas di Jepang.”

sueyoshi-shuta

Ia menyukai tren. Namun, hal itu tidak berarti ia mengambil semuanya dan ia dengan hati-hati memilih yang sesuai dengan gayanya. Sama halnya dengan merek fashion Armillary tempat dia bekerja sebagai desainernya. “Ini adalah merek yang berangkat dari perasaan mendasar dalam diri saya yaitu ‘Saya suka fashion’, dan saya membuat sesuatu untuk orang yang menyukai pakaian dan bukan penggemar. Misalnya pakaian dengan siluet yang sederhana namun bagus, potongan yang saat Anda memakainya, gaya Anda akan terlihat bagus, pakaian yang membuat gaya busana Anda semakin luas, dll. Kami mengusulkan kesenangan dalam berpakaian dan pakaian yang membuat Anda menemukan hal baru. Saya senang bila bisa berbagi perasaan ‘senangnya memakai pakaian’ dan ‘suka akan pakaian’ dengan orang yang suka terhadap desainnya maupun orang yang bahagia karena mengambil pakaian tersebut.”

sueyoshi-shuta

Aksesori perak menambah kilau unik. Nuansa jalanan dan mode menonjol dalam gaya terpadu dengan banyak warna hitam di seluruh badan. Ini adalah item dari mereknya, fern sch bon. Dia selalu memakai aksesori saat pemotretan dan dia sendiri pun menyukai aksesori dan mengoleksinya. “Alasan mengapa saya memulai merek aksesori adalah karena laki-laki memiliki barang yang jauh lebih sedikit daripada perempuan untuk menikmati fashion. Aksesori sangat diperlukan untuk menyempurnakan gaya diri sendiri. Dengan mencoba berbagai hal, saya pikir kemungkinan dan kesenangan terhadap fashion akan berkembang, jadi saya harap orang lain pun dapat memiliki minat terhadap hal itu”. Ia berharap orang lain mengenakan pakaian dan aksesori yang lepas dari diri sendiri dengan pikiran bebas sesukanya. Ia pun menyampaikan bahwa jika diminta, ia akan mengusulkan pakaian yang direkomendasikan.

Di sisi lain, apakah pernah ada kesulitan dalam memulai merek? “Ada perbedaan besar dalam bentuk dan tekstur produk jadi tergantung pada perancang pola yang membuat pakaian bersama. Akan ada perbedaan dengan desain yang ingin diusulkan. Saya pikir saya harus mulai bergerak dari sebelumnya dan melakukan persiapan dengan membayangkan ada penyesuaian untuk hal itu. Dengan mengetahui individualitas masing-masing perancang pola dan karakteristik hal yang akan dibuat, ada kalanya saya meminta mereka untuk membuat polanya. Jika dibuat dengan kain yang sebenarnya, hasilnya akan berbeda dari yang dibayangkan, atau sebaliknya hasilnya lebih baik dari yang dibayangkan. Ada begitu banyak hal yang dapat diketahui dan dipelajari sambil membuat berbagai hal.”

sueyoshi-shuta

Terakhir, kami bertanya kepadanya tentang apa yang dia perhatikan dalam pakaian sehari-harinya. “Bentuk pakaiannya. Saya sangat menekankan apakah itu cocok dengan bentuk tubuh saya. Panjangnya pun saya perhatikan. Saya paling tahu diri saya sendiri, jadi saya sering menata gaya sambil memikirkan bagaimana agar terlihat bagus. Ini juga berlaku untuk merek saya. Saya selalu melakukan trial & error untuk membuat bagaimana agar pemakainya terlihat keren dan memperbarui desain setiap musim.”

→Di look2, kami bertanya tentang aktivitas musik Shuta Sueyoshi dan pandangan masa depannya.


Direction: Shinsuke Nozaka
Photo, Movie: Yoshiaki Sekine (SIGNO)
Stylist: Hideo Suzue
Hair & Make up: Maki Sato
Text: Aika Kawada

Shuta Sueyoshi look.1

■Profil
Ia memulai serius kegiatan solonya pada bulan Mei 2017 dan lagu asli “Switch”, “Sad Story” dan “to.ri.ca.go” dirilis pada bulan yang sama dengan distribusi terbatas. “Switch” menduduki peringkat lagu iTunes No. 1 di Jepang, Taiwan dan Hong Kong. “Byoushin Re:time” yang dirilis pada bulan Oktober di tahun yang sama juga menduduki peringkat pertama dalam tangga lagu J-Pop Jepang, Taiwan, dan Hong Kong. Ia menyelenggarakan tur live nasional pertama dengan album pertamanya “JACK IN THE BOX” yang dirilis pada tahun 2018. Pertunjukan terakhir, yang merupakan hari terakhir, diadakan di Nippon Budokan, dan karya videonya yaitu “Shuta Sueyoshi LIVE TOUR 2018 -JACK IN THE BOX- NIPPON BUDOKAN” menduduki peringkat 1 di chart DVD.
Pada tahun 2019, ia merilis album ke-2 “WONDER HACK” dan mengadakan tur live nasional dengan judul yang sama. Pertunjukan terakhir berakhir di Makuhari Messe selama 2 hari. “HACK”, yang juga merupakan lagu yang dimasukkan ke dalam album ke-2, semakin menarik perhatian dengan jumlah total penayangan TikTok bulanan melebihi 100 juta tayangan pada Mei 2020.
 
Selain aktivitas keartisannya, ia memperluas jangkauan aktivitasnya dengan mendirikan merek pakaian “Armillary.” dan membuka saluran YouTube yang terutama memperbarui video dari game yang dimainkan secara langsung, dll.