13 Dec 2019

HARUKA IMOU look.2

Laku peran dan pendalaman karakter dilakukan langsung
Teori aktris sendiri oleh aktris Haruka Imou

Sejak debutnya, aktris muda Haruka Imou telah memainkan sejumlah peran. Ia bercerita banyak hal secara mendalam mulai dari awal menjadi aktris hingga debutnya, teori aktris sendiri yang dipikirkan oleh gadis berusia 21 tahun, hingga prospek masa depan sebagai seorang seniman.

Dari ekspresi yang memproyeksikan perasaan sendiri ke potret diri
hingga menjadi aktris yang mengekspresikan emosi sepenuh raga dan jiwa

Untuk pertemuan kedua, Haruka Imou hadir dalam gaya kasual yang menggabungkan sneaker berwarna kuning cerah yang mengesankan dengan denim. “Sangat mudah untuk diatur dengan satu potong pakaian dan ini item berguna. Saya berpikir untuk membuat sneaker menonjol sehingga saya merasa seperti memainkan peran anak laki-laki,” kata Haruka Imou yang menyatakan bahwa ia “memerankan” sosok sesuai cita rasa pakaian yang dikenakan dibandingkan “memperlihatkan” pakaian dalam sesi pengambilan gambar fashion. Peran yang ditampilkannya terasa seolah-olah sudah lama menyatu ke dalam diri gadis 21 tahun ini namun gadis ini awalnya tidak bermimpi akan bekerja sebagai seorang aktris. “Hingga SMP saya hanya fokus pada karate namun semakin lama semakin tidak berjalan lancar. Ketika berada dalam masa-masa pengalaman penuh sesal yang terus berlanjut, saya mengalami sedikit perundungan. Saya merasa kehilangan tempat bernaung dengan mendadak dan tidak punya apa-apa lagi karena selama ini saya hanya punya karate. Pada waktu itu, ada kesempatan untuk menggambar potret diri di kelas seni, dan saya sangat dipuji atas gambar yang saya gambar. Kemudian mata saya terbuka untuk menggambar dan saya mengambil jurusan seni di SMA dan menggambar setiap saat.” Ia mengungkapkan perasaan dirinya yang tidak dapat dikeluarkan dengan baik lewat ekspresi ke dalam proyeksi gambar diri. Ia mengatakan bahwa perasaannya tumbuh karena ingin lebih mengekspresikan beragam perasaan dirinya lewat gambar dengan pandangan yang luas.

“Saya sama sekali tidak tertarik dengan film, dan tiba-tiba saya mulai merasakan hal itu. Ketika saya menjadi finalis dalam Kontes Junon Girls dan masuk ke babak penilaian akhir, saya membaca Romeo dan Juliet sendirian. Ketika saya mulai membaca keras-keras di bawah lampu sorot di atas panggung, perasaan saya meluap dan saya merasa ingin bermain peran. Itulah pertama kalinya saya bermain peran sejak dilahirkan.” Ia tertarik pada segalanya dan pergi ke berbagai hal, tetapi ia cepat menyerah. Ia mengatakan bahwa ia tidak suka hal-hal yang merepotkan. Kemudian, saat ditanyakan tentang kepribadiannya, “Saya tidak merasa bahwa wajah saya cantik secara khusus dan saya tidak berpikir bahwa memiliki sesuatu yang istimewa. Saya tidak melihat sesuatu yang berbeda dari orang lain di dalam diri saya, jadi saya pikir akan menyenangkan bila saya memiliki kepribadian yang meninggalkan kesan kuat di hati orang lain.”

Impiannya adalah menantang dunia sebagai aktris
Menjadi aktris yang menggetarkan impian dan hati orang dengan terus melakukan tantangan baru

Sejak debutnya, Haruka Imou telah muncul dalam berbagai karya yang menjadi topik hangat, dan sejak itu karyanya telah banyak dirilis dan juga memainkan berbagai peran. Di antara banyak penampilannya, peran panggungnya dalam “Goyayasu dan saudara perempuannya” sangat mengesankan. “Wanita bernama Oto yang bermain di panggung ‘Goyayasu dan saudara perempuannya’ terlihat sekilas seperti peran jahat, tetapi ketika ia memainkannya, ia mulai paham bahwa betapa Oto membunuh perasaannya sendiri demi bertahan hidup dan merasakan sisi manusiawi pada sosok yang hidup dengan memendam kesedihan. Namun demikian, bila dilihat dari samping, ia adalah wanita jahat. Saya merasa hal ini menarik karena cara pandang orang yang memerankan peran tersebut dan orang yang melihat peran tersebut itu berbeda. Itu adalah peran yang membuat kesan saya berbeda pada waktu pertama kali membaca naskah dan ketika selesai melakoninya. Saya belum memiliki perasaan seperti ini sampai sekarang, jadi hal ini meninggalkan kesan.” Untuk dapat melebur ke dalam pertunjukan, ia mengenakan yukata di rumah, mematikan listrik, dan hidup dengan lilin agar sesuai dengan latar zaman Edo. Ia juga memblokir semua komunikasi ponsel kecuali untuk pekerjaan. “Ada satu hari yang saya tidak ingat selama selama produksi. Pada hari itu saya berada di ambang hilang kesadaran dan saya hanya ingat bahwa saya diteriaki keras “bertahanlah!” oleh aktor Toyohara-san. Saya terlalu menyelami peran saya hingga tidak dapat melihat diri sendiri dari pandangan yang lebih luas. Ini adalah pertama kalinya saya tenggelam dalam dunia pertunjukan teater, dan saya kehilangan pandangan terhadap apa yang harus saya lihat. Saya belajar bahwa saya harus mampu mengendalikan keseimbangan antara subjektivitas dan objektivitas dengan baik.”

Yang paling ia minati sekarang adalah film-film Hollywood dan panggung luar negeri. Belajar bahasa Inggris tiap hari tidak dilupakannya dan dalam waktu dekat ia ingin pergi belajar tentang seni peran panggung. Selain tumbuh sebagai seorang aktris, kami bertanya kepadanya bagaimana dia ingin bekerja sebagai seorang seniman. “Saya mendengar bahwa orang yang menonton film di bioskop semakin berkurang. Film itu benar-benar kombinasi dari semua jenis kekuatan untuk membuat satu karya, jadi saya ingin agar orang-orang melihatnya di layar lebar sebanyak mungkin. Saya ingin mengekspresikan cara hidup saya sendiri sehingga orang yang mencari impian melalui suatu karya dapat memiliki suatu impian untuk diwujudkan. Ketika terjadi gempa bumi besar di Kumamoto tempat saya berasal, apa yang dapat saya lakukan di Tokyo adalah mengubah kesedihan dan derita para korban menjadi senyuman dan memberikan impian dan harapan dengan membuat mereka melihat sosok yang berkiprah sebagai aktris ini. Dunia film maupun dunia fashion serta semua dunia kreatif merupakan dunia yang penuh dengan impian sehingga saya ingin berjuang keras agar dapat menjalankan peran tersebut dan menjadi harapan bagi seseorang.”

Panggung ekspresi berupa aktris yang didambakan oleh seseorang sekali dalam hidupnya. Ia mengatakan ingin terus memanifestasikan pekerjaan yang terlihat bersinar di mata seseorang. Terus menaklukkan tantangan dan selalu mengejar hal yang ada di atasnya tentu akan membuat kepercayaan diri Haruka Imou sebagai seorang aktris meningkat.


DIRECTION : Shinsuke Nozaka
PHOTO : Masato Moriyama (TRIVAL)
STYLIST : Kosei Matsuda (SIGNO)
MAKE-UP : Marino Asahi (Y’s C)
HAIR : Miho Emori (kiki inc.)
TEXT : Mai Okuhara

HARUKA IMOU

Haruka Imou
Lahir 18 Desember 1997

Asal Kumamoto
Memiliki keahlian kaligrafi setara guru kaligrafi.
Memulai debutnya sebagai finalis Kontes Junon Girls 2014.

Sejak itu ia mulai tampil dalam drama Taiga NHK “Idaten-Tokyo Olympic Banashi”,

berbagai film dan drama, panggung, iklan komersial, video musik, dll.
Ia memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik SSFF & ASIA 2019 dalam film “Beard and Raincoat”.

Pada tahun 2020, akan ada sejumlah film yang menunggu untuk dirilis, seperti film “37 Seconds” dan “Soiree”.

Selain itu, ia saat ini secara rutin tampil dalam drama “New Sisters, Eating Together” (TV Tokyo dan lainnya) yang sekarang disiarkan!